Menurut Sriyono (1992), Lembar Kerja Siswa adalah salah satu bentuk program yang berlandaskan atas tugas yang harus diselesaikan dan berfungsi sebagai alat untuk mengalihkan pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu mempercepat tumbuhnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Penggunaan media LKS ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Arsyad (2005) antara lain yaitu :
1. memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga proses belajar semakin lancar dan dapat meningkatkan hasil belajar.
2. meningkatkan motivasi siswa dengan mengarahkan perhatian siswa, sehingga memungkinkan siswa belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3. penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4. siswa akan mendapatkan pengalaman yang sama mengenai suatu peristiwa dan memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan lingkungan sekitar.
Menurut Sriyono (1992) LKS dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu :
1. LKS fakta adalah LKS yang sifatnya hanya mengarahkan siswa untuk mencari fakta atau hal-hal yang berhubungan dengan bahan yang akan diajarkan (fakta atau informasi).
2. LKS pengkajian adalah LKS yang berisi penggalian pengertian tentang bahan kearah pemahaman, dapat berupa tugas, baik untuk bereksperimen maupun untuk mengamati.
3. LKS pemantapan/kesimpulan adalah LKS yang sifatnya untuk memantapkan materi pelajaran yang telah dikaji dalam diskusi kelas dimana kebenaran atau kesimpulannya telah ditemukan dan diterima oleh semua peserta diskusi, dapat berupa tugas untuk mengarang, merangkum, membuat paper menyusun bagan yang dikerjakan secara individual.
Menurut Suyanto, Paidi, & Wilujeng(2011) fungsi LKS yaitu sebagai berikut:
1. sebagai panduan siswa di dalam melakukan kegiatan belajar.
2. sebagai lembar pengamatan, di mana LKS menyediakan dan memandu siswa menuliskan data hasil pengamatan.
3. sebagai lembar diskusi, di mana LKS berisi sejumlah pertanyaan yang menuntun siswa melakukan diskusi dalam rangka konseptualisasi.
4. sebagai lembar penemuan (discovery), di mana siswa mengekspresikan temuannya berupa hal-hal baru yang belum pernah ia kenal sebelumnya.
5. sebagai wahana untuk melatih siswa berfikir lebih kritis dalam kegiatan belajar mengajar.
6. meningkatkan minat siswa untuk belajar jika kegiatan belajar yang dipandu melalui LKS lebih sistematis, berwarna serta bergambar serta menarik perhatian siswa.
Dalam mengembangkan suatu LKS, terdapat beberapa komponen yang harus di- perhatikan dan dilengkapi agar LKS yang dihasilkan bisa menjadi media belajar yang dapat membantu siswa memahami materi. Suyanto, Paidi, & Wilujeng(2011) mengungkapkan bahwa ada beberapa komponen yang wajib dipenuhi pada pengembangan LKS, antara lain:
1. nomor LKS, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah guru mengenal dan menggunakannya. Misalnya untuk kelas VIII, KD, 1 dan kegiatan 1, nomor LKSnya adalah LKS VIII.1.1. Dengan nomor tersebut guru langsung tahu kelas, KD, dan kegiatannya.
2. judul kegiatan, berisi topik kegiatan sesuai dengan KD, seperti Partikel Materi.
3. tujuan, adalah tujuan belajar sesuai dengan KD.
4. alat dan bahan, jika kegiatan belajar memerlukan alat dan bahan, maka ditulis- kan alat dan bahan yang diperlukan.
5. prosedur kerja, berisi petunjuk kerja untuk siswa yang berfungsi mempermu- dah siswa melakukan kegiatan belajar.
6. tabel data, berisi tabel di mana siswa dapat mencatat hasil pengamatan atau pengukuran. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan data, maka bisa diganti dengan kotak kosong di mana siswa dapat menulis, menggambar, atau berhitung.
7. bahan diskusi, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa melakukan analisis data dan melakukan konseptualisasi.
0 komentar:
Posting Komentar