Blog buat belajar

Kamis, 09 April 2015

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Makhluk Hidup| Bahan Ajar SMP Kelas VII

Upaya Pelestarian Keanekaragaman Makhluk Hidup| Bumi planet yang indah, dari sekian planet yang beranekaragam dalam sistem tata surya, hanya bumi yang dipastikan memiliki kehidupan makhluk hidup di dalamnya, makhluk yang hidup di planet inipun sangat bervariasi dan beranekaragam jenisnya sehingga dalam memelajarinya para ahli mengklasifikasikan menjadi lima kingdom atau bahkan lebih. Keanekaragaman makhluk hidup ini dapat terjadi akibat adanya perbedaan sifat yang meliputi ukuran, bentuk, warna, serta lingkungan hidupnya, keanekaragaaman makhluk hidup sangat penting di dalam kelangsungan dan kelestarian dari makhluk hidup itu sendiri, semakin tinggi keanekaragaman dalam makhluk hidup maka tingkat kelestariannya akan tinggi, dan semakin sedikit keanekaragaman dalam makhluk hidup maka tingkat kelestariannya juga akan rendah dan terancam punah. Keanekaragaman makhluk hidup sangat tidak stabil, banyak faktor yang memengaruhi kestabilannya, faktor itu bisa dari alam ataupun dari campur tangan manusia. Faktor dari alam misalnya tragedi jatuhnya asteroid besar ke bumi dan mengakibatkan kepunahan dinosaurus dan organisme-organisme lainnya, mungkin tidak semua punah di saat jatuhnya asteroid tersebut, tetapi kebanyakan mereka tidak dapat bertahan hidup setelah kejadian tersebut, tidak dapat bertahan hidup karena keterbatasan sumber makanan ataupun lingkungan yang berubah sehingga mereka tidak dapat beradaptasi dan punah. Faktor lainnya yaitu campur tangan manusia, manusia sering kali menjadi penyebab turunnya keanekaragaman makhluk hidup dalam suatu ekosistem baik secara langsung ataupun tidak lansung.
 
Pada artikel ini saya akan memabahas sedikit mengenai beberapa kegiatan campur tangan manusia yang berdampak pada penurunan keanekaragaman makhluk hidup:
  1. Pembabatan area hutan alam. Manusia melakukan perusakan alam dengan berbagai macam alasan, seperti pembangunan jalan raya, perumahan, pabrik atau lainnya. Perluasan lahan dengan cara merusak alam sesungguhnya tidaklah benar, hutan memiliki fungsi yang penting dalam penyediaan air tanah, dan pepohonan dalam hutan juga bisa menjadi rumah bagi organisme lainnya, dengan menebang satu pohon saja kita tidak hanya menghilangkan satu organisme, namun organisme yang juga bergantung dengan pohon itu juga akan mati ataupun pergi mencari tempat yang baru, jika kita menebang pepohonan dalam hutan dalam skala yang banyak maka apa yang akan terjadi? tentu keanekaragaman makhluk hidup dalam hutan tersebut akan turun bukan, akibat kematian ataupun karena pergi mencari tempat berlindung, bayangkan saja jika rumah kita dihancurkan paksa oleh orang lain, tidak saja rumah kita yang hancur, tetapi kita sebagai organisme yang bergantung dengan rumah itu tentu akan terusik/marah, tidak mungkin kita akan berdiam diri di lingkungan yang telah rusak, itu sedikit gambaran dari organisme yang telah kita hancurkan rumahnya dengan membabat hutan alam. Alam sudah menyediakan semuanya untuk manusia dan manusia membalas dengan merusaknya, seperti pepatah air susu dibalas dengan air tuba, sungguh disayangkan.
  2. Penggunaan pestisida yang berlebihan. Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan atau membasmi hama pengganggu. Contoh penggunaan pestisida adalah pada petani sawah, biasanya petani sawah akan menggunakan pestisida untuk membasmi hama seperti serangga pemakan padi, memang jika dibiarkan tentu petani akan dirugikan dengan adanya hama pada sawahnya, tetapi jika petani menggunakan pestisida secara berlebihan maka dapaat berakibat buruk pada rantai makanan dalam ekosistem sawah tersebut, bahkan dapat menyebar ke ekosistem yang lainnya, misalnya kita memberikan tanaman padi kita dengan pestisida secara berlebihan, memang serangga akan mati, tetapi ingat dalam ekosistem serangga juga memunyai pemangsa alaminya, misalkan saja burung pemakan serangga, burung pemakan serangga yang sudah teracuni oleh pestisida akan ikut teracuni juga, jika burung tersebut memakan serangga dalam jumlah yang banyak maka burung tersebut juga dapat ikut mati, dan jika semua burung pemakan serangga mati, maka predator alami dari burung tersebut akan beralih mencari mangsa ke ekosistem yang lain, atau jika predator dari burung pemakan serangga ikut memakan burung tersebut maka predator tersebut juga akan teracuni, bukan hanya itu, padi yang terkena pestisida juga pasti mengandung racun bukan, dan yang memakan nasi yang berasal dari padi juga manusia, dan manusia yang memakannya juga akan teracuni. Itulah mengapa penggunaan pestisida secara berlebihan akan berdampak buruk bagi organisme yang berada di lingkungan ekosistem tersebut, segala yang berlebihan pasti tidak akan baik. Solusi yang ramah lingkungan untuk membasmi hama adalah dengan cara mendatangkan pemangsa alami dari hama tersebut, namun hal ini juga memunyai resiko tersendiri, dengan menambah jumlah predator alaminya, maka hama yang juga organisme tersebut juga akan mati semua dimangsa oleh predatornya tanpa sempat untuk bereproduksi, dan akhirnya hama tersebut juga akan punah, ingat konsep piramida energi, ekosistem yang ideal adalah "jumlah organisme pada tingkat tropik paling bawah (produser) harus memunyai biomassa yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat tropik di atasnya, sehingga terbentuk seperti bentuk piramida".
  3. Pembuangan Limbah Industri yang tidak bertanggung jawab. Banyak pabrik-pabrik didirikan untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti pabrik pakaian ataupun juga makanan. Namun dalam pemenuhan kebutuhan manusia tersebut terkadang manusia lupa akan lingkungannya, lupa akan organisme yang hidup di sekitarnya, pabrik selain menghasilkan produk yang bermanfaat untuk manusia, juga menghasilkan limbah yang bersifat merugikan, limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi industri (pabrik-pabrik industri). Jika penanganan mengenai limbah dalam suatu industri sudah benar maka tidak akan menjadi masalah, tetapi jika penanganan limbah tidak sesuai prosedurnya maka akan menjadi masalah, misalnya limbah-limbah dari pabrik tanpa ditangani terlebih dahulu langsung dibuang melalui sungai atau langsung ke lautan, sungai juga pasti akan mengalir menuju lautan. Jika hal itu dilakukan maka organisme-organisme di sekitar pembuangan limbah tersebut yang tidak dapat beradaptasi akan mati, mungkin jika limbah dalam skala kecil dan tidak dibuang secara terus-menerus organisme di sekitar pembuangan limbah akan bertahan hidup, tetapi jika limbah yang dibuang dalam skala besar dan terus-menerus maka akan mengakibatkan kematian masal bagi organisme yang berada pada daerah yang tercemar limbah tersebut, belum lagi nelayan yang menangkap ikan untuk dimakan ataupun dijual, jika ikan yang tertangkap sudah teracuni limbah maka orang-orang yang mengonsumsinya juga akan keracunan. Sebenarnya dalam pembuatan pabrik, semua sudah diperhitungkan, termasuk masalah pembuangan limbah, namun terkadang ada manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab dengan tidak mau mengolah limbah agar menjadi limbah yang tidak berbahaya karena alasan tidak mau membuang uang untuk hal yang tidak berguna, namun ingat sesuatu yang tidak berguna bagi kita terkadang sangat berguna untuk organisme lain, jangan sampai hanya dengan alasan uang kita jadi parasit bagi organisme lain.
  4. Perburuan Hewan. Perburuan hewan adalah sebenarnya merupakan kegiatan ilegal di mata pemerintah, pasalnya para pemburu pasti akan memburu hewan yang punya nilai jual tinggi, misalnya harimau yang akan diambil kulitnya, gajah yang diambil gadingnya, dan lain sebagainya. Padahal hewan-hewan tersebut punya peran penting di dalam suatu ekosistem, harimau sebagai predator tertinggi tentu menempati tingkat tropik teratas pada piramida energi, dan tentu jumlahnya lebih sedikit dari jumlah makanannya (misalkan saja kijang), jika semua harimau diburu maka populasi kijang akan tidak terkendali, jumlahnya akan terus meningkat, jika jumlah populasi kijang meningkat maka organisme produser sebagai makanannya akan turun jumlahnya dan bahkan akan habis, lambat laun dengan habisnya sumber makanan kijang, kijang tersebut juga akan mati akibat kekurangan sumber makanan. 
Kegiatan-kegiatan yang dicontohkan tadi hendaknya menjadi pertimbangan bagi setiap manusia yang hidup berdampingan dengan alam, ingat kita hidup dengan mengadakan interaksi dengan organisme lain atapun dengan lingkungan, jika kita tidak dapat menjaga lingkungan maka akan banyak organisme lain yang akan merasakan dampaknya, kita diberi akal untuk berpikir dan berperilaku yang lebih baik dari organisme lain, harusnya kita bisa lebih baik dari mereka dalam menjaga alam, bukan malah lebih buas dari mereka dalam merusak alam.

Tidak ada ciptaan tuhan yaang tidak memunyai manfaat, begitulah seharusnya kita berpikir, semua organisme yang beranekaragam di bumi ini memunyai peran masing-masing dalam hidupnya, maka dari itu kita harus menjaga dari keanekaragaman organisme tersebut agar bumi ini tetap kaya akan sumber daya alam hayatinya, semakin bertambahnya tahun semakin berkurang keanekaragaman organisme di bumi ini, dampak buruk dari berkurangnya keanekaragaman makhluk hidup juga akan berdampak buruk bagi manusia itu sendiri. Menurut teori hukum alam setiap makhluk hidup/spesies yang sudah punah, tidak akan lagi tercipta di dunia ini. Untuk itu kita wajib turut serta dalam melestarikan alam ini. Memang selama ini pemerintah juga sudah berupaya menanggulangi masalah kepunahan dari makhluk hidup, diantaranya yaitu dengan:
  1. Membuat kebun koleksi, kebun koleksi dibuat untuk memertahankan tumbuhan bibit unggul. Contonya kebun mangga di Pasuruan.
  2. Membuat Kebun Botani.
  3. Membuat Cagar Alam
  4. Membuat Suaka Margasatwa
  5. Membantu penetasan telur-telur hewan
  6. Memindahkan hewan langka ke tempat yang lebih cocok jika lingkungan awal sudah berubah kondisinya.
  7. Membuat Undang-undang perburuan liar
Semua upaya telah dibuat, tinggal bagaimana peran kita dalam memaksimalkannya. Pesan Admin kepada para pembaca, "Anggaplah kekayaan bumi ini sebagai pinjaman dari anak-cucu kita, bukan sebagai warisan dari nenek moyang kita, karena dengan kita menganggap sebagai pinjaman maka kita bertanggung jawab penuh untuk menjaga dan mengembalikannya dengan utuh kepada anak-cucu kita, sedangkan jika kita menganggap sebagai warisan, maka kita akan bertindak semaunya karena menganggap sebagai milik kita seutuhnya".

Demikian artikel mengenai Upaya Pelestarian Keanekaragaman Makhluk Hidup, memang pada artikel ini kebanyakan mengacu kepada penyebab hilangnya keanekaragaman makhluk hidup bukan kepada upayanya, karena dengan mengerti pokok permasalahan yang dihadapi, kita tidak hanya berupaya untuk menanggulangi, tetapi harapannya kita dapat mencegah juga sebelum hal yang lebih buruk terjadi, semoga bermanfaat.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support