Hubungan Antar Komponen Ekosistem| Sebelumnya kita telah membahas mengenai komponen ekosistem dan satuan dalam ekosistem, dan sekarang kita akan membahas mengenai hubungan dari komponen-komponen dalam ekosistem. Telah kita ketahui bersama komponen dalam ekosistem meliputi komponen abiotik dan komponen biotik, kita juga mengetahui bahwa dalam suatu ekosistem terjadi suatu interaksi, interaksi tersebut terjadi antara komponen biotik dengan biotik (organisme dengan organisme lain), maupun interaksi antara komponen biotik dengan abiotik (organisme dengan lingkungannya). Pada artikel kali ini mari kita bahas bersama interaksi (hubungan) antara komponen ekosistem tersebut baik interaksi antara biotik dengan biotik maupun dengan abiotik.
- Interaksi antara komponen biotik dengan biotik
- Setiap organisme yang hidup dan berada pada lingkungan hidup yang sama pasti akan membutuhkan keberadaan organisme lain untuk saling mendukung kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan ketergantungan antara produser, konsumer I, II, III, dan pengurai terjadi melalui proses makan memakan melalui peristiwa sebagai berikut.
- Rantai Makanan. Rantai makanan adalah perpindahan energi dari organisme tingkat tropik terendah sampai organisme tingkat tropik tertinggi. Perpindahan energi di mulai dari matahari sebagai sember energi terbesar di bumi, cahaya matahari yang menyinari bumi membawa energi yang dimanfaatkan oleh semua organisme autotrof seperti tumbuhan misalnya, cahaya merupakan syarat yang harus ada untuk tumbuhan dalam melakukan fotosintesis dan menghasilkan makanan bagi tumbuhan itu sendiri, di sini perpindahan energi tahap awal sudah terjadi, energi dari cahaya matahari dipakai oleh tumbuhan dalam melakukan fotosintesis, mudah bagi tumbuhan dan organisme autotrof lainnya untuk memeroleh energi karena dapat langsung memanfaatkan energi dari sumber energi, lalu bagaimana dengan organisme heterotrof seperti hewan ataupun manusia?, hewan dan manusia tidak dapat melakukan fotosintesis karena tidak ada organel kloroplas di dalam sel hewan dan manusia (kloroplas adalah organel yang berperan dalam proses fotosintesis), organisme heterotrof yang berperan sebagai konsumer primer dalam ekosistem akan memakan produser untuk memeroleh energi, dan sekali lagi energi telah berpindah (dari produser ke konsumer primer) organisme konsumer primer umumya beranggotakan organisme herbivora (pemakan produser/ tumbuhan), lalu organisme konsumer primer akan dimangsa oleh konsumer sekunder dan begitu seterusnya hingga terdapat organisme predator yang sudah tidak ada lagi pemangsa alaminya, sehingga sekarang perpindahan energi sudah pada puncaknya yaitu organisme yang sudah tidak ada lagi pemangsa alaminya, ketika organisme mati, datanglah organisme detritivor sebagai pemakan bangkai, lalu akan diuraikan lagi oleh organisme dekomposer, dan perpindahan energi kembali berlanjut. Contoh: cahaya matahari digunakan tanaman padi untuk menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis, tanaman padi berperan sebagai produser, lalu Padi dimakan oleh Tikus sawah, Tikus sawah berperan sebagai organisme konsumer primer/I. Tikus sawah dimangsa oleh Ular sawah, ular sawah sebagai konsumer sekunder/II, Ular sawah dimangsa oleh Elang, Elang umumnya tidak ada pemangsa alaminya, sehingga Elang disebut juga sebagai predator, Elang berperan sebagai konsumer tersier/III, lalu semua organisme yang mati akan dimakan oleh detritivor seperti burung pemakan bangkai, kelabang, atau cacing, kemudian akan diuraikan lagi oleh dekomposer seperti bakteri dan jamur, dekomposer akan membantu proses pembusukan pada organisme yang telah mati. Dalam perpindahan energi dari produser (tingkat tropik terendah) hingga ke konsumer tertinggi (predator) (tingkat tropik tertinggi) terjadi pengurangan jumlah energi dari semula karena energi tersebut tidak berpindah secara utuh tetapi juga digunakan oleh setiap organisme untuk melangsungkan hidupnya.
Contoh rantai makanan. Arah panah menujukkan makna "dimakan" |
- Jaring-jaring Makanan, jaring-jaring makanan merupakan kumpulan dari rantai makanan yang terjadi di dalam suatu ekosistem. Mari lihat gambar di bawah ini:
Contoh Jaring-Jaring Makanan |
- Pada gambar di atas terlihat contoh dari jaring-jaring makanan yang berada dalam sebuah ekosistem, seperti yang telah dijelaskan bahwa jaring-jaring makanan terbentuk dari beberapa rantai makanan yang saling bertautan satu dengan yang lain.
- Mari kita uraikan jaring-jaring makanan tersebut menjadi beberapa rantai makanan (ingat, rantai makanan selalu berawal dari produser):
2. Tumbuhan --> Kelinci --> Burung Elang
3. Tumbuhan --> Tikus --> Rubah
4. Tumbuhan --> Tikus --> Burung Elang
5. Tumbuhan --> Tikus --> Ular --> Burung Elang
6. Tumbuhan --> Burung pemakan biji-bijian --> Rubah
7. Tumbuhan --> Burung pemakan biji-bijian --> Burung Elang
8. Tumbuhan --> Serangga herbivora --> B. Pemakan Serangga --> Rubah
9. Tumbuhan --> Serangga herbivora --> Laba-laba --> B. Pemakan Serangga --> Rubah
10. Tumbuhan --> Serangga herbivora --> Laba-laba --> B. Pemakan Serangga --> B. Elang
11. Tumbuhan --> Serangga herbivora --> Laba-laba --> Katak --> Ular --> Burung Elang
12. Tumbuhan --> Serangga herbivora --> Serangga predator --> Laba-laba -->
B. Pemakan Serangga --> Rubah
13. Tumbuhan --> Serangga herbivora --> Serangga predator --> Laba-laba -->
B. Pemakan Serangga --> B. Elang
14. Tumbuhan --> Serangga herbivora --> Serangga predator --> Laba-laba --> Katak --> Ular
--> Burung Elang
15. Tumbuhan --> Serangga herbivora --> Katak --> Ular --> Burung Elang
* Tanda arah panah menunjukkan makna dimakan
- Piramida Makanan. Piramida Makanan adalah gambaran antara jumlah produser dan konsumer, dalam piramida ini semakin ke arah puncak biomassa semakin kecil. Biomassa adalah jumlah organisme yang hidup dalam ekosistem dalam waktu tertentu.
Piramida Makanan |
- Jumlah biomassa pada piramida ini semakin ke arah tingkat tropik tertinggi semakin kecil, hal ini memang keajaiban Allah SWT sebagai sang pencipta yang memikirkan segala makhluk ciptaanya. Bayangkan apabila tidak terjadi penyusutan biomassa pada kenaikan tingkat tropik, maka perpindahan energi tidak akan terjadi dengan sebagaimana mestinya, misalkan jika jumlah tumbuhan sebagai produser hanya tersedia 50 biji dalam satu ekosistem, sedangkan organisme konsumer tingkat I jumlahnya ada 100 ekor, jika untuk memeroleh energi setiap konsumer tingkat I harus memakan satu tumbuhan, maka dari 100 ekor hewan hanya akan 50 ekor yang makan dan terus hidup, namun jika semua produser habis termakan secara otomatis tumbuhan tersebut tidak akan bereproduksi dan akhirnya konsumer tingkat I juga akan mati karena tidak ada lagi produser sebagai sumber makanan, jika terus terjadi demikian hingga tingkat tropik tertinggi maka akan terjadi ketidakseimbangan pada ekosistem tersebut. Untuk itu kita sebagai manusia yang berakal dan berbudi pekerti harus ikut menjaga kelestarian alam, bukan malah merusak alam, alam diciptakan sudah dalam tatanan yang semestinya, jika kita merusak sistem itu maka akan berdampak buruk pada organisme yang ada dalam alam tersebut.
- Keberadaan komponen abiotik di dalam suatu ekosistem sangat berpengaruh terhadap komponen biotik. Misalnya dengan adanya keberadaan komponen abiotik seperti udara, air, cahaya, mineral, dan tanah maka kelangsungan hidup suatu organisme akan lebih terjamin. Sebaliknya, keadaan komponen biotik misalnya tumbuhan juga berperan dalam penyimpanan air dalam tanah, dengan adanya air dalam tanah akan membuat tanah menjadi subur, kesuburan tanah membuat organisme yang hidup dalam tanah juga dapat tetap hidup. Interaksi ini saling memengaruhi satu sama lain dan menjadikan ekosistem tetap terjaga.
Demikian artikel mengenai hubungan antar komponen ekosistem, dalam penyampaian terhadap peserta didik diharapkan pendidik harus mengetahui kapasitas dari peserta didiknya dan menyesuaikan materi ini dengan kapasitasnya agar mereka selaku peserta didik lebih memahami dengan baik mengenai materi ini. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar