Blog buat belajar

Jumat, 03 April 2015

Metagenesis

Metagenesis| Metagenesis secara singkatnya adalah pergantian generasi. Jika kita uraikan lebih dalam maka dapat kita artikan sebagai fenomena di mana satu generasi pada tumbuhan atau hewan tertentu yang bereproduksi secara seksual lalu diikuti oleh generasi yang bereproduksi secara aseksual. Untuk memudahkan arti dari metagenesis, maka saya akan penggal kata-kata dari pengertian tersebut dan menjabarkannya, yang pertama yaitu "satu generasi" maksud dari kata satu generasi adalah "dalam satu keturunan hidup", yang kedua yaitu kata "hewan atau tumbuhan tertentu" maksudnya adalah "fenomena atau kejadian ini (metagenesis) tidak berlangsung pada semua jenis hewan ataupun tumbuhan, namun terjadi hanya pada hewan ataupun tumbuhan tertentu saja". yang ketiga adalah "bereproduksi secara seksual lalu diikuti oleh bereproduksi secara aseksual namun masih dalam satu generasi yang sama" maksudnya adalah "terdapat pergantian cara bereproduksi (memerbanyak keturunan), yaitu secara aseksual (tanpa melalui perkawinan) menjadi secara seksual (melalui perkawinan)". Untuk memaknai dan mengerti sebuah definisi memanglah banyak caranya, termasuk dengan memenggal kata-kata dari definisi tersebut lalu memaknai atau mengartikannya, karena jika hanya melihat dari kata-kata definisi secara langsung tidak semua orang/peserta didik akan mengerti arti definisi tersebut. Misalnya pada pengertian metagenesis ini, "fenomena di mana satu generasi pada tumbuhan atau hewan tertentu yang bereproduksi secara aseksual lalu diikuti oleh generasi yang bereproduksi secara seksual" jika anda membaca definisi ini mungkin diantara kalian ada yang langsung mengerti maksudnya ataupun ada juga yang hanya sedikit mengerti, nah coba kita bandingkan dengan definisi yang kita lakukan setelah memenggal kata-katanya, "fenomena/kejadian di mana dalam satu keturunan hidup hewan ataupun tumbuhan tertentu mengalami pergantian cara bereproduksi (memerbanyak keturunan) yaitu secara seksual (dengan melalui perkawinan) berganti menjadi secara aseksual (tanpa melalui perkawinan). Lebih mudah bukan untuk memahaminya?. Untuk lebih detailnya mari kita bahas menggunakan contoh dari hewan maupun tumbuhan yang mengalami peristiwa metagenesis.

Metagenesis pada hewan
Tak sedikit buku atau informasi yang mengatakan metagenesis hanya terjadi pada tumbuhan saja, bahkan definisi metagenesis juga sering ditujukan hanya untuk tumbuhan lumut dan paku, padahal tidak hanya tumbuhan tertentu yang mengalami metagenesis, ada juga hewan tertentu yang melakukan proses metagenesis, contohnya ubur-ubur (Aurelia aurita).

Kita akan membahas metagenesis pada ubur-ubur dengan cara membahas siklus hidupnya. Ingat bahwa metagenesis cirinya adalah terjadinya pergiliran cara reproduksi (aseksual dan seksual) dalam satu generasi, mari kita lihat gambar di bawah ini.

Metagenesis pada Aurelia aurita (ubur-ubur)
Siklus hidup Aurelia aurita
Mari kita deskripsikan siklus hidup Aurelia aurita di atas, pertama mari kita lihat medusa (ubur-ubur dewasa). Medusa jantan dan betina melakukan fertilisasi secara external, maksudnya peleburan antara sel sperma (jantan) dan sel ovum (betina) terjadi di luar (lingkungan sekitar) dan menghasilkan zigot, lalu zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi larva bersilia (silia adalah alat gerak berupa rambut getar) yang disebut planula, planula ini hidup bebas di perairan laut dan memakan plankton, lalu planula akan menempel pada substrat (dapat berupa batu karang atau dasar atau pasir di dasar laut) dan akan kehilangan silianya, silia sudah tidak dibutuhkan lagi karena planula akan tetap menempel pada substrat dan tidak berpindah tempat. Planula yang menempel disebut juga larva polip (pada Aurelia aurita disebut Skifistoma), skifistoma memiliki tentakel, tentakel ini berfungsi untuk menangkap mangsa, tentakel dapat mengeluarkan sengatan listrik untuk membuat mangsanya pingsan lalu akan dimakan oleh skifistoma tersebut, seiring waktu berlalu skifistoma akan melakukan strobilasi (melakukan pembelahan secara melintang pada ujung bagian oral/mulut untuk menghasilkan medusa muda atau yang disebut dengan efira), skifistoma yang melakukan strobilasi akan membuat sekat-sekat dan menumpuk ke atas (lihat gambar), lalu tiap sekat akan terlepas dan membentuk medusa muda atau efira, efira akan tumbuh dan berkembang menjadi medusa dewasa dan akan siap kembali bereproduksi.

Kesimpulanya adalah fase seksual pada Aurelia aurita terjadi pada medusa dewasa, tandanya adalah terjadinya atau terlibatnya dua  lesel gamet yang berbeda (sel jantan yaitu spermatozoa dan sel betina yaitu ovum), di mana dua sel tersebut akan menyatu dan membentuk sel baru yang disebut zigot, sedangkan fase aseksual terjadi pada saat ubur-ubur menjadi skifistoma, skifistoma akan membentuk beberapa efira tanpa melakukan perkawinan atau tanpa terlibatnya sel gamet yang berbeda. Untuk menghafal siklus hidup Aurelia aurita dapat menggunakan singkatan ini ZiPlak Skima Efi itu Dusa, Zi = Zigot, Plak = Planula, Efi = Efira, itu = tambahan saja, Dusa = Medusa.

Metagenesis pada Tumbuhan
Untuk membahas metagenesis pada tumbuhan kita akan membahas siklus hidup dari tumbuhan lumut dan paku, tumbuhan paku dan lumut adalah contoh dari tumbuhan yang mengalami metagenesis, untuk tumbuhan lumut dan paku fase seksual dinamakan fase gametofit, dan untuk fase aseksual dinamakan fase sporofit.

  • Metagenesis pada Tumbuhan Lumut 
  • Metagenesis pada Lumut dimulai saat spora yang tersebar akibat pecahnya sporangium (kotak spora) dan jatuh ke substrat lalu tumbuh menjadi protonema (lumut muda), lalu akan terus tumbuh menjadi lumut dewasa, lumut dewasa akan menghasilkan organ anteridium dan juga organ arkegonium, sebagai catatan: jika anteridium dan arkegonium berada pada satu tumbuhan lumut maka lumut tersebut disebut lumut berumah satu, contohnya adalah lumut daun. Jika anteridium dan arkegonium terletak pada tumbuhan lumut yang berbeda maka lumut tersebut disebut lumut berumah dua, contohnya: lumut hati. Organ anteridium akan menghasilkan sel sperma (jantan) dan organ arkegonium akan menghasilkan sel ovum (betina). Jika sel sperma bertemu dengan sel ovum maka akan terjadi fertilisasi, fertilisasi akan menghasilkan zigot dan zigot akan terus berkembang menjadi sporofit/sporogonium, pada sporogonium inilah terdapat sporangium (kotak spora). Untuk memperjelas metagenesis pada lumut mari kita lihat dan amati gambar di bawah ini:
Metagenesis pada lumut
Metagenesis pada lumut
  • Jika ingin mempermudah mempelajari siklus hidup tumbuhan lumut atau lainnya maka lebih baik jika kita menggambar skema dari gambar tersebut supaya lebih mudah.
Skema metagenesis pada tumbuhan lumut
Skema Metagenesis Lumut
  • Metagenesis pada Tumbuhan Paku
  • Sedikit berbeda dengan lumut, pada tumbuhan paku spora yang terlepas dari sporangium akan berkecambah dan tumbuh menjadi protalium. Protalium akan menghasilkan organ anteridium dan organ arkegonium, di mana organ anteridium akan menghasilkan sel sperma dan organ arkegonium akan menghasilkan sel ovum, lalu sel sperma dan sel ovum yang bertemu akan melakukan fertilisasi dan menghasilkan zigot, zigot yang tumbuh dan berkembang akan menjadi tumbuhan paku muda, tumbuhan paku muda tumbuh menjadi tumbuhan paku dewasa. Pada tumbuhan paku dewasa terdapat juga sporofil (daun yang menghasilkan sporangium) yang menghasilkan sporangium, dan dalam sporangium terdapat spora. Untuk memperjelasnya mari lihat gambar di bawah ini:
Metagenesis pada tumbuhan Paku
Metagenesis pada tumbuhan Paku
  • Jika ingin mempermudah mempelajari siklus hidup tumbuhan Paku atau lainnya maka lebih baik jika kita menggambar skema dari gambar tersebut supaya lebih mudah.
Skema metagenesis tumbuhan paku
Skema metagenesis tumbuhan paku
Demikian artikel mengenai Metagenesis pada Hewan maupun Metagenesis pada Tumbuhan, artikel ini dapat dijadikan wacana untuk IPA Biologi kelas VIII, semoga bermanfaat.













Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support