Klasifikasi makhluk hidup| Dalam dunia ini terdapat berjuta-juta makhluk hidup (organisme) yang diciptakan Allah SWT, tentunya makhluk hidup tersebut sangatlah beranekaragam jenisnya. Jika kita ingin memelajari satu-persatu organisme tersebut mungkin dengan umur manusia yang pendek inipun tidak akan sanggup untuk memelajarinya. Oleh karena itu para ahli memutuskan untuk melakukan pengelompokkan organisme berdasarkan persamaan/perbedaan ciri-ciri yang dimilikinya, sistem pengelompokkan ini disebut dengan klasifikasi. Cabang ilmu yang memelajari klasifikasi disebut taksonomi.
Tujuan dari klasifikasi adalah
- Mengelompokkan organisme yang beranekaragam berdasarkan persamaan/perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.
- Menyederhanakan ruang lingkup/objek studi.
- Mendeskripsikan suatu jenis organisme dari ciri-ciri yang dimiliki, sehingga dapat membedakan dengan jenis organisme lainnya.
- Mengetahui hubungan kekerabatan antar organisme.
- Memberi nama pada organisme baru yang baru ditemukan.
Tokoh yang terkenal dalam memopulerkan pengelompokkan antar organisme pada abad-18 adalah Carolus Linnaeus, Carolus Linnaeus adalah ilmuwan Biologi dari Swedia yang memerkenalkan klasifikasi yang didasarkan pada persamaan struktur organisme. Jadi jika ditemukan organisme dengan struktur yang sama maka akan dimasukkan kedalam kelompok yang sama, kemudian dalam satu kelompok tersebut bila ditemukan perbedaan maka dikelompokkan lagi dalam kelompok yang lebih kecil (khusus) begitu seterusnya, sehingga pada masa itu Carolus Linnaeus mengklasifikasi organisme menjadi dua kelompok besar, yaitu Kingdom (Kerajaan) Animalia (Hewan) dan Regnum (Kerajaan untuk tumbuhan) Plantae (Tumbuhan). Kingdom merupakan kelompok terbesar (anggota terbanyak) dalam pengelompokkan makhluk hidup, di bawah kingdom masih terdapat pengelompokkan-pengelompokkan yang lebih kecil (anggota lebih sedikit) yang disebut dengan takson. Tingkatan takson dari yang terbesar sampai ke yang kecil yaitu:
Tingkatan takson dari yang tertinggi ke terendah |
Dari gambar tersebut terlihat tingkatan takson seperti membentuk piramida terbalik, maksudnya adalah semakin menuju tingkat takson yang terkecil maka persamaan ciri dari anggota makhluk hidupnya semakin banyak dan jumlah anggotanya semakin sedikit, sedangkan semakin menuju tingkat takson yang terbesar maka persamaan ciri dari anggota makhluk hidupnya akan sedikit dan anggotanya semakin banyak. Jika Anda belum memahami maksud dari penjelasan ini silahkan lihat gambar di bawah ini agar lebih jelas.
Taksonomi Anjing (Canis familiaris) |
Pada gambar di atas terdapat contoh tingkat takson dari kingdom hingga spesies, jika kita melihat kingdom animalia maka anggota organismenya masih beranekaragam, lalu dikelompokkan lagi dalam takson yang lebih kecil yaitu filum chordata, pada filum chordata anggotanya lebih sedikit dibandingkan dengan kingdom animalia, lalu seterusnya hingga spesies (individu), spesies ini anggotanya hanya Anjing, berarti nama Canis familaris adalah nama ilmiah dari Anjing.
Lihat contoh tingkatan takson di bawah ini:
Nama ilmiah Anjing Nama ilmiah Kucing Nama ilmiah Harimau
Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia
Filum : Chordata Filum : Chordata Filum : Chordata
Kelas : Mamalia Kelas : Mamalia Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora Ordo : Carnivora Ordo : Carnivora
Familia : Canidae Familia : Felidae Familia : Felidae
Genus : Canis Genus : Felis Genus : Panthera
Spesies : Canis familiaris Spesies : Felis catus Spesies : Panthera tigris
Dari contoh di atas dapat diambil beberapa kesimpulan:
- Anjing, Kucing dan Harimau memunyai persamaan hingga takson Ordo carnivora.
- Kucing dengan Harimau memunyai silsilah/kekerabatan yang dekat dibandingkan dengan Anjing, hal ini dapat dilihat dari tingkat takson Familia yang sama antara Kucing dan Harimau yaitu sama-sama berada pada Familia Felidae. Ingat semakin kecil tingkat taksonnya maka persamaan ciri hewannya akan semakin banyak, jadi antara Kucing dengan Harimau persamaannya lebih banyak dibandingkan Kucing dengan Anjing atau Harimau dengan Anjing.
- Untuk menyebut nama ilmiah dari hewan/tumbuhan kita cukup melihat pada tingkat takson spesies, misal Canis familiaris nama ini hanya untuk menyebut hewan Anjing, Felis catus nama ini hanya untuk menyebut hewan Kucing, tidak akan tertukar satu sama lain, karena nama spesies ini adalah identitas diri, jika hewan juga membuat KTP nama spesies inilah yang digunakan, nama ini sama dengan nama yang kita miliki (identitas diri).
Jika masih sedikit bingung mari kita perhatikan lagi contoh di bawah ini:
Nama ilmiah Nangka Nama ilmiah Mangga Nama ilmiah Manggis
Regnum : Plantae Regnum : Plantae Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta Divisio : Magnoliophyta Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida Kelas : Magnoliopsida Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales Ordo : Sapindales Ordo : Malpighiales
Familia : Moraceae Familia : Anacardiaceae Familia : Cluseaceae
Genus : Artocarpus Genus : Mangifera Genus : Garcinia
Spesies : Artocarpus heterophyllus Spesies : Mangifera indica Spesies : Garcinia mangostana
Kelas : Magnoliopsida Kelas : Magnoliopsida Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales Ordo : Sapindales Ordo : Malpighiales
Familia : Moraceae Familia : Anacardiaceae Familia : Cluseaceae
Genus : Artocarpus Genus : Mangifera Genus : Garcinia
Spesies : Artocarpus heterophyllus Spesies : Mangifera indica Spesies : Garcinia mangostana
Untuk menyimpulkan kekerabatan sama saja caranya seperti contoh yang pertama, di contoh ini yang akan saya tekankan adalah untuk tingkat takson kerajaan pada tumbuhan namanya berbeda dengan dengan kerajaan pada hewan, jika pada kerajaan hewan adalah Kindom, maka untuk kerajaan tumbuhan adalah Regnum, lalu untuk tingkat takson di bawah kerajaan jika pada hewan kita menyebutnya Filum, maka pada tumbuhan kita menyebutya Divisio. Untuk tingkatan dibawahnya baik hewan maupun tumbuhan sama, yaitu Kelas, Ordo (bangsa), Familia (suku), Genus (marga), dan Spesies (jenis).
Pemberian nama pada makhluk hidup tidak sembarangan dilakukan, terdapat tata cara penamaan dalam mengklasifikasi makhluk hidup yang disebut Sistem Binomial Nomenklatur (Sistem nama Ganda). Sistem ini memunyai aturan sebagai berikut:
- Nama Spesies/species terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua sebagai penunjuk spesies (sifat spesifikasinya). Contoh : Mangifera indica. Kata Mangifera menunjukkan genus, dan indica menunjukkan jenisnya (spesiesnya)
- Huruf awal pada kata pertama ditulis dengan huruf kapital, dan huruf pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil. Contoh : Garcinia mangostana, Zea mays, Felis tigris.
- Menggunakan bahasa latin/ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawah (pilih salah satu). Contoh: Jagung dilatinkan menjadi Zea mays.
- Jika terdapat nama spesies tumbuhan lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung dan diberi tanda penghubung. Contoh : Hibiscus rosa-sinensis (Bunga sepatu).
- Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, kata ketiga bukanlah nama spesies melainkan nama subspesies (anak jenis) yaitu nama di bawah takson spesies.
- Nama spesies biasanya terdapat inisial dari nama orang yang memberi nama spesies tersebut. Contoh : Zea mays L. huruf L di belakang kata mays merupakan inisial dari Linnaeus, inisial tidak dicetak miring maupun garis bawah (
LdanL).
Alasan penggunaan bahasa latin adalah agar tidak terjadi salah makna dalam menyebut nama dari makhluk hidup, misal untuk menyebut mangga, orang inggris menyebutnya mango, suku jawa menyebutnya pelem. Jika menggunakan satu bahasa yang bersifat internasional maka semuanya akan mengetahui makna dari kata yang sama, dengan menyebut Mangifera indica semua akan tahu jika yang dimaksud adalah mangga.
Tingkat takson dalam Dunia Tumbuhan |
Sebenarnya masih banyak tingkat takson di bawah tingkat spesies, namun dalam penamaan ilmiah biasanya dan lazimnya hanya digunakan sampai tingkat spesies saja.
Seiring berkembangnya teknologi pada abad ke-19 sistem pengklasifikasianpun semakin maju, tidak hanya dilihat dari struktur persamaan dan perbedaan saja, namun sudah sampai pada tingkat sel. Pada saat itu ekolog tanaman dari Amerika Serikat bernama Robert Harding Whittaker mengusulkan untuk sistem pengklasifikasian Lima Kerajaan (Five Kingdom), sistem ini banyak didukung oleh para ahli sehingga usul pengklasifikasian Lima Kerajaan ini disetujui, sistem ini membagi makhluk hidup ke dalam lima kerajaan yang berbeda, yaitu Animalia (Hewan), Plantae (Tumbuhan), Fungi (Jamur), Monera, dan Protista.
Sistem klasifikasi R.H. Whittaker (Five Kingdom) |
Demikian artikel mengenai klasifikasi Makhluk Hidup, semoga bermanfaat.
Makasih....
BalasHapus