Penyebab dan Dampak Rusaknya Ekosistem Hutan Mangrove| Hutan Mangrove memegang peranan dan fungsi yang penting di dalam ekosistem, namun nyatanya banyak permasalahan yang terjadi dalam ekosistem hutan mangrove sehingga mengakibatkan rusaknya hutan mangrove tersebut, untuk mengetahui penyebab serta dampak dari rusaknya ekosistem hutan mangrove maka saya akan memaparkannya pada artikel kali ini.
Hal-hal utama yang menjadi permasalahan dan penyebab rusaknya hutan mangrove antara lain:
- Kegiatan Tebang Habis. Kegiatan ini secara langsung ataupun tidak langsung berdampak pada perubahan komposisi tumbuhan; pohon-pohon mangrove akan digantikan oleh spesies-spesies yang nilai ekonominya rendah dan hutan mangrove yang ditebang ini tidak lagi berfungsi sebagai daerah mencari makan (feeding ground) dan daerah pengasuhan (nursery ground) yang optimal bagi bermacam ikan dan udang stadium muda yang penting secara ekonomi.
- Pengalihan aliran air tawar (misalnya pada pembangunan irigasi). Peningkatan salinitas hutan (rawa) mangrove menyebabkan dominasi dari spesies-spesies yang lebih toleran terhadap air yang menjadi lebih asin; ikan dan udang dalam stadium larva dan juvenil mungkin tak dapat mentoleransi peningkatan salinitas, karena mereka lebih sensitive terhadap perubahan lingkungan, selain itu peningkatan salinitas juga akan mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan hutan mangrove karena pasokan zat-zat hara melalui aliran air tawar berkurang.
- Konversi menjadi lahan pertanian, perikanan. Adanya konversi lahan akan mengakibatkan beberapa dampak, yaitu:
- terancamnya regenerasi stok-stok ikan dan udang di perairan lepas pantai yang memerlukan hutan (rawa) mangrove sebagai nursery ground larva dan/atau stadium muda ikan dan udang.
- Pencemaran laut oleh bahan-bahan pencemar yang sebelum hutan mangrove dikonversi dapat diikat oleh substrat hutan mangrove.
- Pendangkalan peraian pantai karena pengendapan sedimen yang sebelum hutan mangrove dikonversi mengendap di hutan mangrove.
- Intrusi garam melalui saluran-saluran alam yang bertahankan keberadaannya atau melalui saluran-saluran buatan manusia yang bermuara di laut.
- Erosi garis pantai yang sebelumnya ditumbuhi mangrove.
- Pembuangan sampah cair (Sewage). Pembuangan sampah cair berdampak pada penurunan kandungan oksigen terlarut dalam air , bahkan dapat terjadi keadaan anoksik dalam air sehingga bahan organik yang terdapat dalam sampah cair mengalami dekomposisi anaerobik yang antara lain menghasilkan hidrogen sulfida (H2S) dan aminia (NH3) yang keduanya merupakan racun bagi organisme hewani dalam air. Bau H2S seperti telur busuk yang dapat dijadikan indikasi berlangsungnya dekomposisi anaerobic.
- Pembuangan sampah padat. Pembuangan sampah padat memungkinan terlapisnya pneumatofora yang akan mengakibatkan kematian pohon-pohon mangrove. Perembesan bahan-bahan pencemar dalam sampah padat yang kemudian larut dalam air ke perairan di sekitar pembuangan sampah
- Pencemaran minyak. Pencemaran minyak akibat tumpahan minyak skala besar dapat menyebabkan kematian pohon-pohon mangrove akibat terlapisnya pneumatofora oleh lapisan minyak.
- Penambangan dan ekstraksi mineral. Kerusakan total di lokasi penambangan dan ekstraksi mineral yang dapat mengakibatkan :musnahnya daerah asuhan (nursery ground) bagi larva dan bentuk-bentuk juvenil ikan dan udang yang bernilai ekonomi penting di lepas pantai, dan dengan demikian mengancam regenerasi ikan dan udang tersebut.
Demikian artikel mengenai Penyebab dan Dampak Rusaknya Ekosistem Hutan Mangrove, semoga bermanfaat.
manusia belum menyadari dampak dari pada kerusakan mangrove sehingga masih ada saja orang yang terus melakukan penebangan dll
BalasHapus