Adaptasi Organisme Ekosistem Estuaria| Variasi sifat habitat terutama salinitas membuat estuaria menjadi habitat yang kerasdan sangat menekan bagi kehidupan organisme. Organisme untuk dapat hidup dan berhasi lmembentuk koloni di daerah ini organisme harus mempunyai kemampuan untuk beradaptasi secara khusus.
a) Adaptasi Morfologis- Organisme yang mendiami substrat berlumpur sering kali beradaptasi dengan membentuk rumbai-rumbai halus atau rambut atau setae yang menjaga jalan masuk keruang pernapasan agar permukaan ruang pernapasan tidak tersumbat oleh partikel lumpur. Organisme yang memiliki kemampuan adaptasi seperti ini adalah kepiting estuaria, dan beberapa anggota dari Gastropoda. Adaptasi yang lain adalah ukuran tubuh. Organisme estuaria umumnya mempunyai ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan dengan kerabatnya yang hidup dilaut. Contohnya adalah kepiting (Ucha) yang memiliki ukuran kecil, hal ini terjadi karena sebagian besar energi yang dimilikinya dipergunakan untuk beradaptasi menyesuaikan dengan kadar garam lingkungan.
- Adaptasi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme estuaria adalah berhubungan dengan keseimbangan ion cairan tubuh menghadapi fluktuasi salinitas eksternal. Kemampuan osmoregulasi sangat diperlukan untuk dapat bertahan hidup.Organisme yang memiliki kemampuan osmoregulasi dengan baik disebut osmoregulator, contohnya Copepoda, Cacing Polychaeta dan Mollusca. Organisme yang memiliki kemampuan osmoregulasi rendah disebut osmokonformer. Kemampuan mengatur osmosis menurut beberapa ahli sangat dipengaruhi olehsuhu. Di daerah tropic dengan suhu air lebih tinggi dan perbedaan suhu antara air tawar dan air laut kecil, biasanya dihuni oleh species estuaria lebih banyak, dan species lautan yang stenohalin dapat masuk lebih jauh ke hulu.
- Salah satu bentuk adaptasi tingkahl aku yang dilakukan oleh organisme estuari adalah membuat lubang ke dalam Lumpur. Ada dua keuntungan yang didapatkan dariorganisme yang beradaptasi seperti ini. Pertama, adalah dalam pengaturan osmosis. Keberadaan di dalam lubang berarti mempunyai kesempatan untuk berhubungan dengan air interstitial yang mempunyai variasi salinitas dan suhu lebih kecil dari padaair di atasnya. Kedua, membenamkan diri ke dalam substrat berarti lebih kecil kemungkinan organisme ini dimakan oleh pemangsa yang hidup di permukaan substratatau di kolam air. Adaptasi tingkah laku lainnya adalah dengan cara bergerak ke hulu atau ke hilir. Tingkah laku ini akan menjaga organisme tetap berada pada daerah dengan kisaran toleransinya. Contohnya beberapa species kepiting seperti Rajungan (Calinectessapidus), ikan belanak (Mugil mugil), Ikan bandeng dan lain-lain
0 komentar:
Posting Komentar