Sistem pencernaan pada tubuh dapat mengalami gangguan.Terganggunya sistem pencernaan ini dapat diakibatkan oleh kelainan sistem pencernaan, masuknya bibit penyakit, dan juga makanan yang tidak baik. Berikut ini beberapa contoh gangguan pada sistem pencernaan, terutama yang terjadi pada organ pencernaan.
- Diare. Hampir semua penduduk Indonesia pernah mengalami penyakit diare, diare memang merupakan penyakit yang umum, namun penyakit ini dapat membahayakan dan berdampak fatal apabila penderita penyakit mengalami dehidrasi (kondisi kekurangan cairan tubuh). Gejala diare dapat bermacam-macam mulai dari sakit perut, tinja yang encer dibandingkan saat kondisi tubuh normal, ada juga yang hingga mengalami kram perut dan tinja yang sangat encer. Penyebab penyakit diare juga bermacam-macam seperti;
- 1. Infeksi oleh virus, parasit, dan juga bakteri
- 2. Alergi terhadap makana
- 3. Alergi terhadap obat
- Infeksi oleh mikroorganisme dapat mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus. Hal ini menyebabkan makanan tidak dapat dicerna dan langsung masuk ke usus besar. Jika pada usus halus makanan tidak dapat dicerna dan diserap maka air pada dinding usus halus akan tertarik keluar, akibat dari banyaknya air yang tertarik keluar maka makanan tersebut akan menjadi lebih cepat masuk ke usus besar, di usus besar seharusnya terjadi penyerapan air yang sesuai porsi, namun akibat pada usus halus makanan mengandung banyak air maka meskipun usus besar menyerap air, air tersebut tentu masih sisa, dan air juga akan menyebabkan makanan akan cepat terdorong menuju anus sehingga penyerapan air oleh usus besar juga berjalan singkat, hal inilah yang menyebabkan tinja menjadi berair pada penderita diare. Sebenarnya usus besar tidak hanya menyerap air secara berlebihan tapi juga elektrolit. Kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare ini kemudian dapat menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi inilah yang mengancam jiwa penderita diare. Dehidrasi memiliki konsekuensi yang fatal dan berpotensi merenggut nyawa penderitanya terutama jika terjadi pada anak-anak. Hal ini karena ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi jauh lebih kecil dibandingkan dengan pada orang dewasa. Maka dari itu orang tua disarankan untuk mewaspadai tanda-tanda dehidrasi pada anak dan penderita disarankan untuk meminum banyak cairan saat diare masih berlangsung.
- Mengobati penyakit diare dapat dengan oralit, Oralit bisa diminum untuk menghindari dehidrasi, tetapi konsultasikanlah pemakaiannya terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker, terutama jika Anda menderita penyakit tertentu, seperti penyakit jantung. Salah satu obat anti-diare yang efektif dan cepat dalam menghentikan diare adalah loperamide. Namun loperamide tidak boleh diberikan kepada anak-anak. Sebagian besar penderita diare sembuh setelah beberapa hari tanpa melakukan pengobatan. Pada orang-orang dewasa, diare biasanya sembuh setelah dua hingga empat hari, sedangkan pada anak-anak, diare biasanya berlangsung lebih lama, yakni antara lima hingga tujuh hari. Untuk menghindari diare, sebenarnya mudah, terapkanlah pola hidup sehat, rajinlah mencuci tangan sebelum atau sesudah makan agar mikroorganisme yang membahayakan tubuh menjadi terbunuh, makan makanan yang matang dan bersih, makanan yang matang akan meminimalisir adanya mikroorganisme pada makanan tersebut, makanan yang bersih juga lebih menjamin dibandingkan makanan yang dijual di pinggiran jalan, rajinlah membersihkan toilet, karena toilet merupakan sarang bakteri yang berasal dari tinja.
- Maag. Penyakit ini juga tidak kalah populer di Indonesia, hampir kebanyakan orang pernah menderita penyakit ini. Penyebab penyakit maag bermacam-macam, seperti: 1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori, bakteri ini akan menyebabkan peradangan pada dinding lambung (peradangan ini disebut juga dengan gastritis). Seperti yang telah diketahui bahwa dinding lambung berperan dalam produksi lendir (mukus), lendir ini berfungsi untuk pelindung dinding lambung dari asam lambung, jika terjadi peradangan pada dinding lambung maka asam lambung akan merusak dinding lambung, akibatnya dinding lambung akan mengalami kerusakan dan menimbulkan rasa sakit.
- 2. Pola makan tidak teratur, Bagaimana kaitan pola makan dengan penyakit maag?, normalnya asam lambung dibutuhkan oleh tubuh dalam kadar yang seimbang, produksi asam lambung akan meningkat pada saat tubuh memerlukan makanan (ditandai dengan rasa lapar), sebaliknya jika tubuh dalam kondisi bertenaga maka produksi asalm lambung akan menurun kembali menjadi keadaan seimbang, jika telat makan maka asam lambung akan meningkat, meningkatnya asam lambung yang seharusnya diimbangi dengan makanan yang dimakan akan membuat luka pada dinding lambung, hal ini dikarenakan lendir pada dinding lambung tidak mampu untuk melindungi dari kerusakan akibat asam lambung. Gejala penyakit ini umumnya terasa mual, dan perih di bagianlambung. Untuk menghindari penyakit maag akibat pola makan tidak teratur maka jalani pola makan yang teratur dan jangan lupa terapkan pola hidup sehat.
- Muntaber. Muntaber disebabkan oleh kuman patogen, misalnya Vibrio cholerae. Kuman tersebut akan menyebabkan muntah disertai berak yang berlebih dan tidak teratur pada penderitanya, cara menginfeksinya juga mirip dengan diare, akibatnya feses juga menjadi lebih cair, dan dapat menyebabkan dehidrasi.
- Ulkus. Ulkus merupakan radang dinding lambung, gangguan yang terjadi pada lambung akibat tingginya asam lambung (HCL) dibandingkan dengan jumlah makanan yang masuk.
- Apendisitis. Gangguan ini disebut juga radang usus buntu, gangguan ini terjadi pada umbai cacing yang mengalami peradangan akibat terinfeksi oleh bakteri.
- Kolik Usus. Pada kondisi tertentu usus dapat mengalami kejang, akibatnya perut akan terasa mulas sekali dan mengalami kejang. Hal ini sering juga terjadi pada bayi, penyebabnya beragam, mulai dari menangis yang tiada henti, faktor keturunan, dan dapat juga akibat hawa dingin yang menyengat.
- Konstipasi. Gangguan ini disebut juga dengan sembelit, yang menyebabkan susahnya buang air besar, dapat terjadi karena makanan yang dimakan kurang mengandung serat, akibatnya proses pencernaan menjadi kurang sempurna, Feses yang dikeluarkan menjadi kurang cairan, berlawanan dengan diare. Penyebab lainnya yaitu terjadinya penyerapan air di usus besar yang berlangsung secara berlebihan, untuk mencegahnya dianjurkan untuk buang air besar secara rutin dan eratur, serta konsumsi sayur dan buah-buahan yang memunyai banyak serat.
- Parotitis. Penyakit gondong, penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ldah di bagian bawah telinga, akibatnya kelenjar air ludah menjadi bengkak atau membesar.
- Xerostomia. Istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah, kondisi mulut yang kering akan membuat makanan menjadi kurang tercerna dengan baik.
Demikian artikel mengenai gangguan-gangguan pada sistem pencernaan manusia, share jika bermanfaat. Baca juga artikel lainnya dengan mengunjungi sitemap pada blog ini.
0 komentar:
Posting Komentar