Blog buat belajar

Jumat, 17 April 2015

Taksonomi dan Morfologi Kacang Hijau

Kacang hijau termasuk tanaman pangan yang telah dikenal luas dan dibudidayakan oleh masyarakat. Kacang hijau diduga berasal dari kawasan India. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, menyebutkan bahwa India merupakan daerah asal sejumlah besar famili Leguminosae. Salah satu buktinya adalah ditemukannya plasma nutfah kacang hijau jenis Phaseolus mungo yang disebut kacang hijau india (Rukmana, 1997: 15).
Di Indonesia, kacang hijau merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Dilihat dari kesesuaian iklim dan kondisi lahan, Indonesia termasuk salah satu negara yang berpotensi untuk mengekspor kacang hijau (Purwono, 2005: 5). Kacang hijau merupakan sumber protein nabati, vitamin (A,B1, C, dan E), serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, seperti amilum, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, dan niasin. Selain bijinya, daun kacang hijau muda sering dimanfaatkan sebagai sayuran. Kacang hijau bermanfaat untuk melancarkan buang air besar dan menambah energi (Purwono, 2005: 8). Rukmana (1997: 18) mengungkapkan hasil penelitian KAISI, lembaga penelitian kesehatan tubuh manusia di Korea, menunjukkan bahwa tiap 100 g taoge kacang hijau mengandung 4,2 g protein, 3,4 g karbohidrat, 1,0 g lemak, 47 g kalori, 9,2 g air, dan 15 g vitamin C. 

a) Taksonomi 

Rukmana (1997: 15) menyebutkan tanaman kacang hijau termasuk famili leguminosae yang banyak varietasnya. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut.

Regnum     : Plantae
Divisio       : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis       : Dicotyldonae
Ordo          : Leguminales
Familia      : Leguminosae
Genus        : Phaseolus
Species      : Phaseolus aureus sinonim P. radiatus L.


b) Morfologi

Susunan tubuh tanaman (morfologi) kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. 
  • Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Makin banyak nodula akar, makin tinggi kandungan nitrogen (N) sehingga menyuburkan tanah (Rukmana, 1997 : 16). 
  • Rukmana (1997: 16) mengungkapkan kacang hijau memiliki ukuran batang yang kecil, berbulu, berwarna hijau kecoklat-cokelatan, atau kemerah-merahan; tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 cm – 110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau.
  • Rukmana (1997: 16) mengungkapkan bunga kacang hijau berkelamin sempurna (hermaphrodite), berbentuk kupu-kupu, dan berwarna kuning. Buah berpolong, panjangnya antara 6 cm – 15 cm. Purwono dan Hartono (2005: 15) menyebutkan proses penyerbukan bunga kacang hijau terjadi pada bunga yang telah mekar.
  • Buah kacang hijau berbentuk polong yang bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul dengan panjang polong berkisar 5-16 cm. Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong muda berwarna hijau dan akan berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman setelah tua (Anggraini, 2012:10).
  • Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot (berat) tiap butir 0,5 mg – 0,8 mg atau berat per 1000 butir antara 36 g – 78 g, berwarna hijau sampai hijau mengilap (Rukmana, 1997: 16).
Share:

1 komentar:

Definition List

Unordered List

Support